Wanita Selepas Subuh
Nur Bayan pernah berkata kepadaku bahwa sebenarnya manusia lahir tanpa telinga. Demi mendengar itu, aku mengerutkan dahi. Lalu dia berkata lagi, manusia terlahir dengan dua mulut. Aku tak menanggapi. Dia melanjutkan ucapannya, entah hanya omong kosong atau sebuah ilmu baru aku belum tahu. Tetapi satu yang aku tangkap jelas, matanya mencari ketulusan. *** Dengan tangan dingin dan kaku, aku sesenggukan di sebelah jasad Nur Bayan. Pelayat terus berdatangan dari berbagai macam daerah. Halaman rumah joglo yang tidak terlalu luas sudah penuh. Pohon belimbing kembar seumuran rumah itu kini ditebang guna tempat kendaraan merangsek. Penuh sesak sudah. Ban mobil berdempetan dan spion motor saling bersentuhan. Bacaan-bacaan ayat keluar masuk lewat jendela dan pintu rumah yang terbuka. Pagi ini satu lagi bendera plastik kuning terikat di tiang tenda kesedihan. Atau kebahagiaan yang ditutupi. Bisa jadi ada. Tenda-tenda itu saksi bisu perasaan manusia yang lalu lalang saling menatap penasaran. ...